NAMROLE, BERITABURU.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten menggelar rapat paripurna peringati hari bersejarah Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buru Selatan Ke-16 yang berlangsung di ruang Rapat Paripurna DPRD setempat namun tidak dihadiri Bupati Safitri Malik Soulisa, tetapi diwakili Wakil Bupati Gerson Eliaser Selsily. Sabtu kemarin, (20/7/24).
Pelaksanaan acara rapat paripurna peringati HUT Kabupaten Buru Selatan ke-16 tersebut secara resmi dibuka Ketua DPRD Muhajir Bahta.
Pada acara rapat paripurna HUT ke-16 itu Wakil Bupati Gerson Eliaser Selsily dalam sambutannya mengatakan, memasuki usia Kabupaten ke 16 dan tahun ke-3 kepemimpinan kami yang sedang berjalan sudah tentunya memiliki berbagai catatan, baik itu atas capaian yang ada maupun hambatan yang di hadapi.
“Dan di kesempatan itu pula Selsily menyampaikan capaian kinerja pemerintah daerah, yakni di antaranya; 1) di Bidang Pendidikan, 2) di Bidang Kesehatan, 3) di Bidang Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, 4) di Bidang Infrastruktur Wilayah, 5) di Bidang Reformasi Birokrasi, dan 6) di Bidang Keuangan.
Lanjut Selsily, namun demikian berbagai capaian dan kebersihan tersebut, masih perlu ditingkatkan kembali dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam menghadapi permasalahan yang lebih kompleks di masa yang akan datang.
Selanjutnya dikatakan Selsily, dari rentang Sejarah pembangunan kabupaten buru selatan selama 16 tahun, para tokoh dan pemimpin terdahulu telah berkarya dan berbakti silih berganti, serta setiap pemerintahan yang di kalah itu telah bekerja keras dan bertekad membangun daerah ini ke arah yang lebih baik demi mencapai kesejahteraan masyarakat.
“Oleh karena itu sambung Selsily, tugas kita adalah melanjutkan estafet perjuangan mereka, agar karya kita semua dicatat dengan tinta Emas dilubuk hati yang paling dalam oleh generasi penerus kita sebagai era yang sangat menentukan masa depan buru selatan ke depan.
Kemudian usai acara rapat paripurna peringati HUT ke-16 Kabupaten Buru Selatan Tahun 2024, Ketua DPRD Muhajir Bahta dalam jumpa pers mengatakan, pada acara rapat paripurna peringati hari yang bersejarah lahirnya daerah ini seharusnya seorang pemimpin itu harus hadir.
“Atas nama Pimpinan dan anggota DPRD lewat rapat paripurna tadi kami memberikan atensi keras kepada saudara Bupati bahwa, sesungguhnya kami kecewa rapat paripurna jangan di maknai itu 20 anggota DPRD tetapi itu jelmaan rakyat Bursel dalam situasi momentum HUT, memang pasti ada anggota DPRD yang tidak hadir tetapi sebagai seorang pimpinan itu harus hadir,” ujar Bahta.
Ia mengaku, saya secara pribadi juga punya kepentingan politik untuk harus ada di jakarta, tetapi harus ada disini untuk menghadiri HUT kabupaten ke-16, karena sesungguhnya optimis rakyat itu dibangun dari seorang pemimpin.
“kata-kata seorang pemimpin penting untuk merefleksikan perjalanan ulang tahun hari ini, sehingga tadi lewat rapat paripurna kami memberikan teguran tegas dan atensi bahwa sejujurnya tadi rapat paripurna cuma kami buka lalu tutup, tetapi lewat kebijaksanaan, pendekatan dengan semua fraksi dan komunikasi dengan pemda kita jalan saja meski wakil Bupati yang hadir”, terangnya
Menurutnya, atensi keras yang disampaikan kepada Bupati dengan maksud agar Bupati lebih serius membangun Bursel dan menuntaskan visi-misinya saat kampanye.
“Bupati harus serius untuk menuntaskan visi-misinya, menuntaskan janji politiknya,” paparnya.
Kata Bahta, Apa lagi kita tahu bersama ini di akhir periode Anggota DPRD dan ini paripurna istimewa terakhir anggota DPRD masa bakti 2019-2024 di hari ulang tahun kabupaten buru selatan ke-16 tahun 2024, dan juga akhir masa bakti untuk Bupati Safitri Malik Soulisa dan Wakil Bupati Gerson Eliaser Selsily, maka hal ini mesti jadi refleksi bersama.
Lanjut Bahta, kehadiran seorang Bupati di ruang paripurna itu justru menyemangati rakyat Bursel, menyemangati DPRD untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk membangun Bursel ke arah yang lebih baik.
“Jadi sinergi kita itu sebenarnya pada posisi kita masing-masing DPRD dalam konteks fungsi dan tugas, dan juga mengontrol seluruh aktivitas Pemda itu mesti mengedepankan sikap kritis dalam menyikapi seluruh problem kebijakan yang ada di Bursel,” tambahnya.
“Kalau kita mendengarkan sambutan Bupati yang di bacakan oleh saudara Wakil Bupati itu hanya angin lalu,sebenarnya itu hanyalah sebuah kata-kata bijak karena jalan yang di sampaikan tadi 600 KM kalau coba kami ukur berapa juga jalan yang di pakai berapa yang tidak. Kami sadar betul uang daerah ini kecil dan itu tantangan pembangunannya, maka yang dibutuhkan seorang Bupati yang fokus,” sambungnya.
Hingga saat ini, DPRD belum terlalu melihat keseriusan dari Bupati sehingga pihaknya berharap, di momentum ulang tahun hari ini bisa menjadi refleksi titik balik untuk melihat bagaimana giginya perjuangan para pejuang pemekaran kabupaten Bursel.
“Perjuangan para pahlawan ini harus kita refleksikan sehingga rasa memiliki itu lahir dari sanubari yang paling dalam. Tidak ada maksud lain atau suka tidak suka, tetapi itu sekali lagi koreksi kami kepada seorang Bupati untuk betul-betul serius disisa masa jabatan yang ada ini,” imbuhnya.
Anggota DPRD 3 periode ini menyebut, jika bicara refleksi dari sisi kebijakan DPRD, maka refleksi dari sisi perjalanan pencapaian visi-misi pembangunan.
Di momentum HUT ke-16 itu, Ketua DPRD Bursel ini lebih tegas menyampaikan bahwa, Bupati Bursel Safitri Malik Soulisa adalah harapan rakyat Bursel yang harus di jawab dengan menuntaskan visi-misi.
“Saudara Bupati pernah berjanji untuk rakyat Bursel yang sudah kami perkenalkan dalam bentuk visi-misi melalui RPJMD, sekiranya saudara kami tidak berharap banyak tetapi serius untuk betul-betul bekerja dan merealisasikan visi-misinya, kami yakin tidak mungkin sukses 100% tapi keseriusan saudara-saudara itu menunjukkan dedikasi saudara untuk negeri ini,” pungkasnya. (M-04)